"Rudi Indrayanto!"
Gayatri Ramadhani mengertakkan gigi, wajahnya memerah karena menangis dan menjadi pucat karena tegang.
Dia mengertakkan gigi dan menatapnya, "Kamu memperlambatku!"
"Aku tidak."
Dia mencibir, mempercepat mobil seperti embusan.
Hati Gayatri Ramadhani akan meledak dengan gugup!
Dengan kecepatan secepat itu, jika dia mengenai sesuatu, jika tangannya bergetar, maka mereka berdua akan langsung menjadi lumpur, dan bahkan penyelamatan tidak bisa diselamatkan!
"Jangan ribut!"
Dia mengatupkan giginya, air mata hendak dikucurkan olehnya, "Jangan jadi gila, oke!"
Melihat dia masih tidak patuh, dia harus menarik nafas dalam-dalam, " Siapa yang ada di telingaku tadi malam? Dia bilang dia ingin punya bayi bersamaku, dan dia ingin mengolah tanah untukku !? "
" Bagaimana kita bisa punya anak seperti ini !? "
Rudi Indrayanto tersenyum tipis, kecepatannya mobil melambat satu gigi, "tapi kamu menangis." "