"I know," sahut sang dokter atas ucapan Dharma.
"I guess we can plan for this later," ujar Hyker menimpali percakapan tersebut. "It's almost time for lunch break. We better move away from this area right now."
"Yeah," Dharma mengangguk, lalu menoleh ke arah Ryan. "Yan!"
"Alright, guys," sahut Ryan seraya bangkit dari posisi duduknya. "Sebaiknya kita segera melewati perbukitan itu." Ia menunjuk ke arah barat.
Lantas, semua rekan-rekan mereka menaiki bak dari satu-satunya kendaraan yang ada di sana pada saat sekarang itu. Termasuk Yuri dan kedua anak buahnya. Bak kendaraan itu sendiri cukup besar dengan keempat dindingnya setinggi dada orang dewasa. Tentu hal ini memudahkan bagi mereka untuk menyembunyikan diri.
"Make sure you guys don't carry the bracelet anymore!" sahut Ryan pada mereka yang satu per satu menaiki kendaraan tersebut.