"Easy, bigboy," seru Dharma berusaha menenangkan Yuri meski ia sendiri tidak tahu siapa itu Teodor, namun dari kemarahan yang terlihat di wajah Yuri menjelaskan lebih dari satu kata pada Dharma, juga Ryan. "Easy."
"Yes, that Teodor," sahut Shasha pula membenarkan ucapan sang kakak dengan wajah sedih yang kentara.
"I'll kill that mother fucker!" dengus Yuri sembari meninju lantai saking geramnya. "YA obyazatel'no ub'yu etogo ublyudka!" (Aku pasti akan membunuh bajingan ini!)
"Hey," Ryan menegur laki-laki yang dalam keadaan marah luar biasa itu. "Hold your anger first. Are you looking to screw up this halfway plan? We've been struggled this far, Yuri."
"Arrg…!"
Yuri sepertinya sukar untuk mengendalikan amarahnya kali ini, hingga, lagi-lagi lantai itu kembali menjadi pelampiasannya. Dan hal ini menyebabkan satu-dua orang rekan mereka terbangun, memandang kearah ketiga orang yang masih terjaga itu seolah bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.