Aldi sudah berada di salah satu puncak perbukitan, dan ia sedang mengamati setiap pergerakan di bawah sana lewat teropong satu lensa di tangannya itu. Bersama Ely, Aldi mengintai dari balik sebuah batu besar, sementara kendaraan itu diparkir Aldi di balik batu-batu besar lainnya agar terhindar dari penglihatan siapa pun dari bawah bukit.
"Aku tidak melihat satu manusia pun di bawah sana."
Tentu saja Ely tidak bisa melihat hal tersebut, sebab mereka hanya memiliki sebuah teropong saja.
"Bagaimana dengan pesawat itu?"
Aldi mengalihkan teropongnya. "Yup," angguknya. "Sepertinya hanya pesawat itu saja yang dikendalikan manusia. Aku melihat setidaknya tiga orang berada di ruang kokpit pesawat itu. Tapi, pastinya masih banyak lagi."
"Terus," kata Ely, setengah merasa bosan ia memutar tubuh. Berbaring di atas batu besar itu begitu saja, tatapannya tertuju ke langit tinggi yang cerah. "Apa yang sekarang akan kita lakukan?"
"Untuk sekarang?" ujar Aldi. "Tidak ada."