Aldi mengejang dengan tubuh bergetar seraya memeluk erat Ely yang berada di bawahnya. Gadis itu pun sama. Setelah itu, Aldi menjatuhkan tubuhnya ke samping kanan Ely. Aliran air membasahi tubuh keduanya, menyembunyikan keringat yang sesungguhnya memenuhi setiap pori-pori di tubuh mereka.
Ely mengangkat tubuhnya, memeluk Aldi dan menjadikan dada pria tersebut sebagai bantalan bagi kepalanya.
Aldi menggenggam tangan Ely yang berada di dadanya itu, dengan tangan lainnya ia mengusap-usap pelan kepala sang gadis.
"Kau menyesal?"
Ely mengangkat wajahnya, menatap ke dalam dua bola mata Aldi. Ia tersenyum, lalu mengeleng dengan ringan. Dan kembali menempelkan pipinya ke dada Aldi.
Untuk beberapa lama keduanya tetap berdiam diri seperti itu. Bertelanjang bulat saja dengan lebih dari separo tubuh mereka berada di tengah-tengah aliran air yang semakin lama semakin terasa dingin.