Dari jeritan memohon untuk menghentikan segala siksaan, kini suara yang keluar dari mulut Yuma hanyalah teriakan-teriakan tak jelas yang menggambarkan betapa ia sangat tersiksa dengan semua hal yang dilakukan petugas wanita tersebut di atas tubuhnya.
Setiap kali hentakan pinggul petugas tersebut ke selangkangannya, setiap kali itu pula wajah Yuma mengernyit dengan hebat bahkan urat-urat darah di pelipisnya menonjol dengan jelas. Dan setiap kali itu pula wajah yang menegang itu disertai dengan mata yang melotot dengan urat-urat halus pada warna putih di matanya perlahan menjadi kemerah-merahan.
Ivy pun menjerit-jerit lagi demi menyaksikan bagaimana Yuma tersiksa diperlakukan demikian itu. Semua ini menghantam mental dan pikirannya dengan sangat hebat.