Hyker sontak memandang kepada Dharma, begitu juga semua orang di dalam ruangan kokpit tersebut. Tentu saja mereka kenal nama itu. Gadis bangsawan yang dulu berbaik hati menolong mereka. Pandangan mereka kini tertuju pada sosok Teodor di screen board tersebut.
Tidak baik, ini tidak baik, pikir Hyker. Dan sosok Yuma membayang dalam kepalanya.
Teodor tertawa lagi, dan kali ini benar-benar terdengar sangat tidak menyenangkan. "That's what I'm talking about!"
Lalu, pesawat terasa berhenti terbang, perlahan-lahan lengan-lengan mekanis yang menempel kuat pada badan pesawat SC-45 terlepas. Untung saja Hyker dengan sigap mengendalikan situasi tersebut sehingga mereka tidak harus sampai terhempas ke landasan yang luas itu.
"Alright, Cap," ujar Hyker. "Kita sudah mendarat."
Pesawat yang dikomandoi oleh Teodor mendarat di depan pesawat SC-45. Sejumlah tentara bersenjata lengkap telah bersiaga di sana, mengawasi pergerakan orang-orang di dalam pesawat SC-45.