Chapter 147 - Trauma

Saat itu, Vivian tidak mengenakan apa-apa di tubuhnya selain bra dan celana dalam saja. sang dokter menekan beberapa sisi perut Vivian, mengetu-ngetuk sisi kiri dan kanan dari perut gadis tersebut.

"Sebelumnya," jawab Vivian. "Ulu hati terasa berdenyut-denyut."

Kamal melirik ke arah screen Board terutama hasil scan pada area yang menunjukkan bagian dada dan perut gadis tersebut.

"Kau sempat muntah tadi?"

"Bukan muntah lagi, Dok," tukas Sammy sembari menahan tawa. "Kotor semua lantai kamar."

"Begitu?"

Kamal memandang Vivian, gadis itu terlihat begitu malu dengan kenyataan yang disampaikan Sammy sebagai teman satu kamar dengannya dan kemudian mengangguk membenarkan.

"Kau yakin sudah makan sebelum kita berangkat tadi?"

"Nah itu dia, Dok," lagi-lagi Sammy menahan tawa. "Apa kubilang," ujarnya pada Vivian. "Kamu sih, ngeyel!"

"Yaa, gimana…" tukas Vivian berusaha mengelak. "Orang belum lapar kok dipaksa-paksa makan sih?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS