"Dikit kau bilang?" Aldi mendelik lebih sangar. Tapi Ely tahu pasti hal itu, Aldi tidak benar-benar marah dengan hal tersebut. "Hampir tiap hari aku yang membersihkan. Dan kau hanya bermain-main saja terus kerjamu itu!"
"Berisik iih," sahut Ely. "Aku mau tidur."
"Brengsek kau!"
"Oh iya," ujar Ely lagi. "Kayaknya tadi Sammy nyariin tuh di ruang makan."
"Kenapa baru kau bilang sekarang?" dengus Aldi, dan kemudian menuju pintu. Ia menyerah sudah dengan sifat keras kepala Ely. "Dasar gadis menyebalkan."
"Bye," Ely tertawa senang. "Jangan ganggu tidur cantikku ya, awas kau!"
"Woi, gadis gila!" balas Aldi yang teringat akan sesuatu, dan kembali memutar tubuhnya. "Kau itu sudah dewasa. Jangan lagi tidur hanya dengan pakaian dalam saja. Paham kau!"
"Diih, kenapa memangnya?" Ely mencibir, lalu mencium kepala seekor macan tutul salju. "Suka-suka aku dong."
"Brengsek!" maki Aldi, dan pintu itu terbuka. "Kau itu sekamar denganku. Tolong, hargai juga aku di sini."