Baru lima menit pesawat SC-45 berada di dalam kecepatan warp, namun pesawat itu sendiri sudah berada miliaran kilometer dari Tata Surya.
"Warning! Warning!"
"Kapten!" seru Quinn yang menyadari keanehan pada screen board di hadapannya. "Ada gangguan pada mesin pertama dan mesin warp!"
"Shit!" maki Dharma. "Aios!"
"Captain," suara manja Aios kembali terdengar. "Sepertinya mesin utama tidak mampu menahan beban dari energi yang dihasilkan warp drive."
"Hyker, hentikan laju pesawat!" titah sang kapten pula.
Hyker pun mengikuti perintah Dharma, pesawat SC-45 semakin lama semakin bergerak lambat sebelum akhirnya berhenti sama sekali.
"Matikan mesin warp!"
"Copy that, Captain," ujar Quinn. Dan lantas mematikan fungsi dari warp drive lewat screen board-nya.
"Fraya, Guntur!"
"Aye, Captain," sahut kedua orang tersebut secara serentak dari kamar mereka.
"Segera menuju mesin utama di bawah," titah sang kapten. "Periksa kondisi mesin utama dan mesin warp, sekarang!"