"Kamu bilang kamu Pandhu?" Bentak Indrasya, menunjuk pada pemuda yang setengah kepalanya lebih pendek dari dirinya.
"Nama tuan kecil itu sebenarnya telah diteruskan ke Jawi Tengah?" Pandhu seorang pengemis hampir mengangkat hidungnya ke langit, wajahnya angkuh.
"Bukankah keluargamu sedang membantu angin? Mengapa kamu pergi ke Gunung Amborowo? Kamu tidak peduli dengan orang dewasa?" Indrasya menarik sepotong pakaian yang tegak, "Kamu tidak memberi tahu keluargamu, mungkin itu lari diam-diam, kamu masih anak kecil seharusnya tidak menjabat sebagai hakim daerah di Purakarta? "
" Saya telah dinobatkan, dan saya sudah dewasa! "Pandhu meraung. Dia melangkah mundur dan langsung diseret oleh sehelai sutra.
"Benar saja, saya tidak memberi tahu orang tua ..." Kelopak mata Indrasya berkedut liar. "Tahukah Anda jika orang tua Anda bepergian jauh?"
