Metode kerja-untuk-kerja semacam ini benar-benar menghilangkan kekhawatiran para pengungsi, dan standar gaji Amborowo diselesaikan sekali sehari, tidak pernah menunggak, dan sebanyak mungkin orang yang datang bisa makan. Bagaimanapun, Indrasya sudah bermain bagus, selama ada uang, dia bisa terus bermain meski dia masih berlari di hutan.
Justru dalam waktu yang singkat Indrasya tidak kekurangan uang dan makanan. Harta yang didapat dari pelatihan bandit dijual ke Sungakarta, lalu makanan tersebut dipindahkan ke Sungakarta. Sungakarta punya banyak makanan, dan Wardhana bersedia mendukung Pancanika. Wajar saja, dia rela meminjam makanan dari Indrasya. Menekan bandit dan membeli beras, Indrasya mengedarkan lebih dari satu juta kilo beras.