Di taman depan istana, terlihat tiga bocah sedang berkejar-kejaran dengan riang gembira.
Nafasnya pun telah terengah-engah, kemudian salah seorang dari meraka menjatuhkan tubuhnya, merebah di atas rerumputan.
"Sudah. Berhentilah, Aku sudah Capek!".-Ucap Bute pada Nebot dan Kibon.
Mendengar ungkapan penyerahan dari Bute, Nebot pun ikut menghentikan langkahnya dan merebahkan lelahnya.
"Waah. Capek juga, ya!".
Sementara Kibon hanya berdiri bertolak lutut, sambil menatap Nebot dan Bute.
"Oh iya, Sampoana dimana, ya?
Dari tadi aku tak melihatnya.
Tak seperti biasanya.
Hmmm, Apakah ia sedang sakit, ya?".-Ujar Kibon.
"Entahlah. Mungkin ia sedang berada di ruangan Ayahnya!".-jawab Bute.
"Baiklah. Aku akan pergi mengunjunginya!".
Seketika Bute bangkit, dan mencekal langkah Kibon.
"Hmm, Apa yang kakak lakukan?".-Ucapnya dengan mengernyitkan dahinya.
"Hmm, Apakah kau tak paham? Sudah berapa kali kakak katakan, bukan?
Jangan pernah bermain dengannya!".
