Chereads / EAT ME SIR. / Chapter 18 - JADI GINI...

Chapter 18 - JADI GINI...

Jadi begini kawan, abang yang sudah senang bukan kepalang bakalan makan masakan Tika. Padahal nyatanya sudah sering, dasar abang sedang cemburu saja. Abang juga nggak sadar berapa lama dari rumah Tika ke depan gerbang komplek menggunakan motor milik Tara.

Sebab abang juga beli alpukat ketika melewati penjual buah, dimana alpukat terpajang indah memuaskan mata. Dimotor abang sudah memikirkan apa saja yang akan dia lakukan bersama Tika yang masak dengan abang yang membantunya membersihkan ayam atau sayuran.

Tanpa sadar abang jadi tersenyum. Hati abang membuncah kesenangan dimana baru memikirkannya saja abang sudah merasa sangat bahagia, bagaimana jika rasa ini dapat dia rasakan setiap hari. Rasanya pasti akan lebih dari ini, dadanya bersedir.

Namun ketika sampai digarasi dan turun dari motor. Abang langsung asem bau kecut mukanya, liat ada mobil Fahri terparkir cantik digarasi kosong khusus tamu.

Perasaan berunga itu berubah menjadi rasa pahit nan tidak nyaman. Abang berjalan sambil mengusap wajahnya dan ketika langkahnya sudah masuk kedalam rumah, abang dapat mendengar suara tawa renyah yang sangat abang sukai.

Tawa ini menjadi candu bagi abang, jalannya memelan karena melihat Tika berdiri bersebelahan dengan Fahri yang sedang mendekatkan wajahnya kearah Tika.

Mereka berdua beridir didekat mesin open, tidak menyadari kehadiran abang yang wujudnya sudah seperti setan.

Uh, boleh abang terjang Fahri dan kasih bogem mentah?.

Tapi nggak cocok sama sikap lemah lembut abang:').

"Enak atau ada yang kurang?," tanya Tika yang pendek, sebab sekarang Tika tengah mendongak untuk menatap wajah Fahri diatas 30 senti wajahnya berada.

"Emm... Vanilanya kurang kerasa, terus ini terlalu manis buat mas." Jawab Fahri masih mengunyah untuk menimbang rasa kue bolu buatan Tika.

Tika mengangguk dan membawa bolu itu ke meja. Baru disitu Tika langsung tersenyum cerah sambil meminta maaf dan abang langsung melempem taruh plastik kedalam kulkas semua.

Bodo amat dengan segala isinya.

"Eh, udah beli ayam ya bang?. Kalau aku masaknya besok aja gimana? Aku mau jalan sama mas Fahri, maafin ya bang..." ujar Tika menjelaskan dan sudah mengubah sebutan Fahri dari kakak menjadi mas.

Sudah se-intens itu hubungan keduanya. Abang kesal dan marah, abang yang sudah bertahun-tahun disisi Tika dengan mudahnya terelliminasi oleh orang baru.

Hah, begundal sialan.

Abang ingin bersikap seperti anak abege yang cemburuan, jadi abang diamkan Tika dan langsung hengkang dari rumah Tika mengabaikan teriakan Tika yang memanggil.

"Abang!!! Ih abang marah, maafin Tika. Tika masakin ayamnya aja deh bang. Bang! Abang!!!."

.

.

Itulah sebabnya abang seminggu setelah itu bersikap seperti tidak pernah marah, namun Tika yang membagongkan suka tidak tahan karena tiap Tika tanya abang marah. Pasti abang bakalan menghindar dan Tika nggak mendapat jawaban.

Kemarin ketika Tika tanyakan lagi abang malah ngajak kawin. Eh, nikah maksudnya.

Tika masih nggak percaya, hiperbolanya Tika syok sampai kedua mata membola dan menatap abang lama sampai backsound selesai diputar. Baru Tika bereaksi.

Aduh, kok FTV banget.

Aslinya Tika cuma teriak ngatain abang main-main. Jangan ngadi-ngadi, kata Tika waktu itu.

Giliran sekarang Tika dibawa oleh abang ke toko perhiasan untuk membeli cincin lamaran, Tika malah terdiam seribu bahasa tapi sekali ngomong lebih dari seribu bahasa dia keluarkan.

Tidak, sebenarnya Tika cuma bisa bahasa Indonesia dan sedikit inggris. Tolong jangan anggap serius.

Kemudian abang bertanya,"Kamu mau pilih cincin yang seperti apa?."

"Bang... Ini beneran ya?,"Tanya Tika memastikan, tidak menjawab pertanyaan abang.

"Ya, beneranlah. Emang kamu kira ini prank acara youtobers gitu!."Jelas abang kesal sambil menarik Tika masuk kedalam ruangan yang mana terdapat meja dan tiga kursi.

Pramuniaga yang sudah ada dalam ruangan itu menyapa menunduk tersenyum sangat ramah, tapi Tika risih. Nggak pernah dateng ke toko perhiasan besar begini Tika jadi merasa deso dan insecure tanpa sadar.

Tika bertanya"Bang... emang beli cincin disini nggak mahal ya?,"

"Gak kok, kamu tinggal pilih selagi kita disini. Semuanya terjamin original, bila tidak memuaskan akan mendappatkan garansi."Katanya abang meyakinkan Tika.

"Tapi Tika gak yakin bisa milih, Tika kurang suka pakai perhiasankan,"jawab Tika lagi.

"Gapapa, nanti pramuniaga bawain contoh katalognya,"jelas abang.

Tika menatap abang menyelidik, diliat-liat kok abang kaya sudah biasa datang ke toko perhiasana. Apa jangan-jangan abang sering beliin mbak mantannya perhiasan mahal kaya begini?.

Giliran Tika dijajani doang. Nggak ada nawarin barang bernila tinggi begini, tuh. Rasa dengki itu berseliweran jika Tika semakin membenarkan pikirannya ini.

Padahal Tika tidak perlu menerka, cukup tanya saja sama abang yang ada disebelahnya. Yang sedari tadi genggam tangan Tika sambil usap-usap dengan ibu jarinya tanpa mau melepaskan.

"Bang...Seriusan?."

"Iya Santikaaaa...."

"Nggak percaya, Tika tuh."jawab Tika ketika melihat sang pramuniaga berjlana membawa katalog dan dua kotak cantik yang didalamnya berisikan sepasang cincin cantik nan menggoda mata.

"Ya Allah, bang..." Tika heboh ketika melihat cincinya.

Walau Tika bilang kurang suka, namanya perempuan pasti kalau liat yang cantik dan indah bakalan mau. Apalagi perhiasan, sudah pasti menerka-nerka ingin langsung sikat dan pakai.

Singkat cerita akhirnya abang belikan Tika cincin sekaligus gelang untuk Tika, abang sebenarnya tau kalau Tika nggak akan lama pakai cincin. Dia itu tidak betahan. Terus abang juga ajak Tika ke toko jam tangan, karena paham sekali Tika itu nggak bisa lepas dari jam tangannya.

Walau jam tangan sudah tidak hidup, mati. Tika tetap akan gunakan sebagai perhiasan tangan semata, figuran saja. Ha. ha. ha.

Akhirnya sisa hari itu dihabiskan abang untuk memanjakan Tika habis-habisa, dia rela mengahabiskan nominal uang disatu atmnya untuk Tika. Jika kahirnya dia bisa mendapat perhatian penuh Tika.

Persetan dengan si Fahri, abang nggak peduli. Mau dibilang nikung kek, mau dibilang tidak setia kawan dan pengkhianat. Intinya Tika buat abang nggak boleh buat yang lain.

Titik nggak pake koma apalagi tanda tanya.

.

.

Author note.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAAAAA.

KIRIMKAN AKU POWERSTONE UNTUK MENAMBAH SEMANGATTTTTT

T_T

Maaf soal typo!