"Sudah kubilang jangan ribut, kan?!" teriak pria berambut hitam legam ini, "lanjutkan pesta dansanya! Buatlah diri kalian senang!"
Semuanya bubar, seakan pengumuman tadi telah berlalu begitu saja. Seluruh tamu bangsawan, dan pengusaha besar melanjutkan jamuan mereka. Beberapa pasangan berdansa, dan beberapa lagi tengah asik bercengkrama.
"Lady.... Bersediakah Anda berdansa denganku?" pria berambut putih perak itu membungkuk sembari memberikan tangan kanannya, berharap Puteri Bungsu Duke akan meraihnya.
"Kemampuan dansaku sedikit kacau... Apakah aku boleh menerima tawaranmu ini, Tuan Loukas...?
"Dengan senang hati, Nona. Itu tidak masalah untukku."
Gadis itu meraih tangan kanan pria berambut putih perak, mereka mulai berdansa si tengah tengah aula pesta dansa.
Puteri Bungsu Duke menari dengan pelan, karena ragu, karena jiwanya belum pernah berdansa jadi dia takut.
"Kenapa langkahmu ragu-ragu, Nona...?" Loukas bertanya pada gadis itu.