Sekali lagi gadis itu bicara pada pria yang menggendongnya, "b-bisakah kau turunkan aku? Aku mau berjalan sendiri..." ngeyel.
"Kenapa? Kau tidak mungkin berjalan
dengan luka seperti itu," eyel-eyelan, "kalau kau turun, aku akan menciummu lagi, kali ini akan lebih---" ucapannya terpotong.
"T-tunggu dulu...!!!" tremor, pupil hijau emeraldnya bergetar, dan berputar-putar. Dirinya pusing mendengar kata-kata barusan, "a-aku tidak jadi turun kalau begitu..." memalingkan wajah.
"Hahaha, benarkah?" bahagia, "kalau begitu, nikmati saja~ Kau orang pertama yang aku gendong seperti ini, tau?"
"Ugh... Berhenti seperti itu, Loukas...!" malu.
"Hahaha, iya-iya... Aku tau, aku akan berhenti," tertawa.
Kedua pemuda ini sudah berjalan agak jauh dari lembah tempat gadis berambut merah kecokelatan terjatuh tadi. Ophelia Violetta pasrah digendong oleh pria berambut putih perak. Jika dirinya turun, ciuman maut akan mendarat di bibirnya, dan hatinya tidak siap untuk hal tersebut.