Brak!
"Saya tidak ingin kau gagal menjalankan tugas, Hans!"
Ansell menggebrak meja kerja Hans. Suasana ruangan putih yang cukup lebar itu mendadak sunyi senyap usai Ansell naik pitam.
"Celine, kau keluarlah dulu!"
Hans meminta asistennya untuk meninggalkan ruangan. Ia membenarkan letak kacamatanya bersamaan dengan lirikan mata Ansell yang mengarah padanya.
Astaga! Bagaimana aku menjelaskannya kepada Tuan Ansell? Dia sama sekali tidak ingin mendengarkan aku, batin Hans sambil merapikan jas putih yang menjadi kebanggaan seorang Dokter.
"Baik, Dokter."
Celine melangkahkan kakinya menuju pintu ruang kerja Hans.
Ceklek!
Setelah melihat Celine menutup pintu ruang kerjanya kembali, Ansell segera bangkit dari kursinya yang berhadapan dengan Hans. Ia berjalan memutari meja persegi menghampiri Dokter pribadinya.
"Hei, Hans!"
Ansell menarik kerah kemeja yang dikenakan oleh Hans. Sedangkan kedua tangan pria itu berpegangan pada kursi.