Tania langsung menelan ludah. Tidak menyangka akan sebanyak itu habisnya. Tania menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sambil mencari solusi.
"Mampus kau," bisik Belva dari belakang, padahal dirinya sendiri saat itu juga ikut lemas.
"Em ... Mbak, ternyata uangku tinggal segini," ucap Tania sambil menyodorkan uang 100.000. Dia memejamkan mata sambil nyengir.
"Apa? Kok bisa? Bukannya tadi Mbak yang bilang akan mentraktir semuanya. Mana orangnya sudah pada pulang lagi. Nggak bisa begini Mbak, Mbak harus segera bayar sejumlah 450.000. kalau mbak dan Mas enggak bisa bayar, belum boleh pergi dari sini."
"Mbak, Begini, Saya pergi dulu ya? Nanti kami pasti akan balik lagi, kok. Kami harus segera periksa kehamilan dan ambil uangnya dulu. Mohon izinkan kami pergi dulu ya? Nanti kita pasti kembali," ucap Tania dengan memasang wajah memelas. Tangannya sibuk memegang perutnya, karena letak bantalan di perutnya bergeser membuat Tania tidak nyaman.