"Sial!"
Ardan frustasi, menarik surainya kesal saat pintu lift tak sempat ia masuki. Begitu pun dengan sisi samping bilik besi itu yang masih di pergunakan.
Tak kurang akal, Ardan pun mendobrak pintu darurat dan berlari sekencang mungkin untuk bisa ke pantai dasar. Tak di pedulikan ratusan anak tangga yang nyaris membuatnya tergelincir karena terlalu panik. Yang ada di pikirannya saat ini adalah mendekap bang Sat, kalau perlu mengikat pria itu selamamya untuk tetap tinggal. Tak akan mengizinkan pria itu melarikan diri seenaknya seperti ini.
"Gal!"
Menyusuri tempat parkir, sampai menemukan pria itu terlamun dengan bersandar di kap mobil. Tanpa pikir panjang langsung menyatuan tubuh keduanya. Menghirup aroma yang tertinggal di ruangannya, waktu yang terhitung tak seberapa sudah sangat membuatnya merindu dari pertemuan terakhir yang juga tak berujung baik.