Ternyata benar, Nino ada di parkiran restoran. Menyadari kedatangan Arka, pria itu tersentak, buru-buru beralih dari posisi sandarannya di mobil.
Tubuh yang mendadak tegang, dengan tangan mengusap permukaan kaosnya seolah tengah berbenah menyempurnakan tampilan diri. Terlihat makin salah tingkah saat Arka terlihat begitu bersemangat melangkah ke arahnya.
Tak ada angin, tak ada hujan, tiba-tiba saja Arka meloncat ke dalam pelukannya. Untuk pertama kali dalam hidup, Nino di buat tak bisa berkutik, jantungnya mendadak henti, dengan tubuh mematung.
Arka benar-benar merapatkan tubuh mereka. Lengan kurus yang bergelayut di lehernya. Embusan napas pelan yang menggelitik kulitnya.
Sementara pria mungil itu yang terus menguji gairahnya. Arka yang meloncat-loncat di posisi tumpuannya, secara tak langsung menabrakkan tubuh mereka, membangunkan di dalam sangkarnya yang bisa saja terbangun.
"Isshh... Nggak peka banget. Cepek, pengen di gendong..."
Ah, dasar! Nino memang sebodoh itu.