"Akhhh....!!!"
Arka menjerit kesakitan, melemparkan ponsel itu ke danau. Sementara akal sehatnya mulai terkikis habis. Sembari meraung, tubuhnya yang menggigil malah melompat ke dalam air.
Arka ingin mengobati perasaannya. Debaran jantungnya yang kian lemah, membuatnya terlalu pasrah jika detik ini adalah akhirnya. Napasnya yang tersengal seiring dengan banyaknya air yang memasuki dada, menyumbat oksigen yang seharusnya. Tubuhnya yang di biarkan jatuh tenggelam tanpa usaha. Terlentang, menyerahkan jiwanya untuk di ambil alih, berharap bisa membusuk di bagian terdangkal.
Namun rupanya tak selambat bayangannya saat menutup mata. "Arka!" Seseorang yang memanggilnya lantang dan dengan sigap menyeretnya ke permukaan, membuat Arka sayup-sayup melihat Nino mengungkungnya, lebih kurang ajar saat pria itu kemudian menciumnya.
"Lepasin gue! Uhuk-uhuk!"
Arka berontak, memukul-mukul Nino yang lancang mengobrak-abrik rencana indahnya.