"Macem-macem yang kayak gimana?"
"Maksud kak Arka, Mika nggak bisa nyamain kedekatan kak Arka dan om Ruben sama kak Melisa dan kak Nino. Mereka berpacaran, seperti mengharapkan hubungan berlanjut kayak papa dan mama. Punya keluarga, punya anak-anak kayak kita."
"Lalu, apa yang salah? Kak Arka dan om Ruben tak bisa menikah?"
Bangsat! Kali ini benar-benar dampak yang paling menyakitkan yang di terimanya.
Bagaimana bisa Mika berpikiran terlalu santai tentang penyimpangan orientasi seksualnya? Menjadi sangat khawatir jika sang adik akan tenggelam pada kesalahan persis mengikuti jejaknya. Bagaimana kalau Mika lebih lemah di bandingkan dirinya dalam menerima segala cacian yang nantinya datang? Bagaimana jika adiknya dikucilkan? Yang tak bisa di terimanya, bagaimana jika Mika mendapatkan kebencian dari orangtua sepertinya?
Terlebih yang membuatnya bertanya-tanya, dari mana Mika mengetahuinya sementara Arka berusaha se tertutup mungkin?