"Cemburu? Harusnya kata itu nggak cocok buat orang kayak gue kan, Ar?"
"Krna lo yang udah terlalu yakin buat dapetin gue?"
"Kenyataannya emang kayak gitu, kan? Dan lagi, orang yang ada di dalam hati lo nggak masuk dalam saingan, apa lagi orang lain?"
Arka diam, mengeja raut wajah Ruben sebelum berpaling. Rupanya selain dapat membuatnya sedikit tersipu dengan kepercayaan diri pria itu sewaktu menyentuhnya, Ruben juga terlalu ahli menyindirnya telak hanya untuk menyadarkannya jika Nino bukan orang yang tepat untuk di tunggu.
Dua pria yang terlibat dengan perasaannya itu memang sulit untuk di sama ratakan. Baik Ruben atau pun Nino punya cara tersendiri untuk meraba hatinya. Jika pria dewasa itu terang-terangan memujanya, rasanya memang Arka yang terlalu tak adil dengan membiarkan Nino yang tanpa usaha di posisi merajai.