"Sumpah, kali ini gue nggak lagi ngode loh, bang."
"Dah terlanjur, gue udah minta orang buat beli."
Rupanya Ruben yang sibuk menarikan jemarinya di atas layar ponsel itu sedang usaha menghamburkan uang recehannya. Sementara rahang Arka malah jatuh, tak tau harus mengatakan apa lagi.
Perjalanan sisanya di lanjutkan dengan bungkam tanpa komunikasi. Nyatanya Ruben terlalu berkelanjutan mengarahkan tatapannya ke layar ponsel tanpa memperhatikan Arka.
Sungguh, Arka bukan tipe orang yang bisa terima jika di abaikan. Sontak saja wajahnya kaku, bersiap membuka pintu saat sampai di depan rumahnya dengan berpamitan singkat.
"Gue turun."
Namun Ruben yang menggenggam tangannya lebih dulu menghentikan langkah kepergian Arka.
Berbanding terbalik dengan lelucon konyol pria itu beberapa saat lalu, nyatanya mimik wajah Ruben mendadak serius.
"Gue udah suruh pengacara buat nanganin kasus."
"Baguslah, kalo bisa biar bajingan itu dapet hukuman seberat-beratnya."