Dan benar saja, Ruben nampak sudah nangkring di motornya setelah kelas selesai. Tanpa basa-basi, Arka langsung saja naik ke boncengan pria itu.
Ruben tak membawa motornya terlalu kencang, malah cenderung terlalu pelan sampai-sampai Arka merasa bosan duduk di belakang pria itu. Tubuh lemasnya hanya ikut terguncang-guncang pelan dengan ekspresi wajah kaku saat melaju di aspal yang kurang rata. Sama sekali tak ada percakapan, dan tanpa sedikit pun petunjuk pria itu akan membawanya kemana. Lagi pula Arka juga tak ingin bertanya.
Memakan waktu yang lumayan lama dari yang di perkirakan. Awalnya Arka menebak jika basecamp masih menjadi tempat alternatif, namun tidak setelah kedua kakinya menumpu di atas pelataran sebuah cafe. Di deret pertokoan, masih khas berisik dari jalanan depan.
Arka yang menutup baju seragamnya dengan hoodie berwarna putih itu hanya diam tak bergeming. Pandangannya menatap Ruben dengan kelopak mata makin menyipit, terang-terangan mencurigai.