"Eh, bang! Mau ngapain lo buka baju?!" Suara Arka bahkan sudah bergetar, khawatir tubuh sucinya akan di nodai. Pria itu memang masih menggunakan kaos oblong tanpa lengan seperti biasanya, tapi raut mesum itu tak bisa di abaikan, kan?
"Geli aja, bukan gaya gue tampil rapi kayak gini." sahut Ruben yang dengan santai melempar kemejanya begitu saja. Sampai akhirnya ia menatap gelagat Arka yang seperti seorang perawan di goda om-om perut buncit.
... Yee... Pikiran lo udah macem-macem sama gue, ya? Dasar mesum!"
Jelas saja Arka yang di tuduh tak terima. Otot wajahnya beransur mengetat, matanya memicing tajam dengan dengusan kasar. Posisi tubuhnya mengalih, membusungkan dada pada Ruben, sementara lututnya menyaduk kaki milik pria itu.
"Kayaknya ada yang salah, deh! Lo ngatain diri sendiri atau gimana, bang? Lagian, napa tiba-tiba jadi tampil kayak orang lain?"
"Saran Dinda."
"Ngajak gue makan malem sama nonton bioskop?"
"Kata Dinda, kencan emang kayak gitu, kan?"