"Sesekali, nggak ada salahnya, kan? Biar kisah cinta kita makin berliku-liku, gitu..."
"Ar..." Nino menggeram. Bagaimana bisa Arka malah bergurau di saat seperti ini?
"Btw, muka lo yang merah lucu juga, kek pantat monyet."
"Malam ini nggak akan berakhir mudah, aku akan buat kamu kesiksa sampek mohon-mohon maaf ke aku, Ar!"
"Huaa..."
Kalian paling tau apa yang terjadi setelah berdebatan konyol dengan sedikit adegan kejar-kejaran ala india itu.
Duar
Pintu yang di tendang kasar sampai membuat tembok sedikit bergetar. Arka yang di panggul dan di hempaskan ke ranjang dalam keadaan pakaian yang sudah tercabik-cabik. Di kungkung singa kelaparan dengan emosi kala kepemilikannya yang merasa di usik.
"Akhhh!"
Bahkan lolongan Arka yang sampai menarik urat leher, ranjang yang terus terpompa sementara bunyi tabrakan tubuh yang membumbungkan asap panas gairah penuh kefrustasian.