Sial! Menghadapi Nino yang semakin manja rupanya sangat menguras tenaga. Hanya hal-hal sederhana seperti saat pria itu mengucapkan beberapa permintaan saja sudah membuat jantungnya di pacu gila-gilaan. Darahnya yang berdesir kala sentuhan lembut merayap di bagian tubuhnya yang sensitif. Bisikan lembut yang membuatnya menggelinjang. Peluh yang membanjiri, napas tersengal seperti berlari habis berlari maraton. Kecintaannya yang sampai semelelahkan itu, terlebih saat napsu gairah campur aduk menjadi satu.
Ya, rasanya Arka makin di buat tergila-gila pada sang kekasih. Ego tingginya yang semakin terkikis, sampai membuatnya menuruti permintaan tak penting dari Nino.
"Aku nggak hanya sayang, tapi udah sampek cinta mati sama kamu, sayang..."
Dan mereka harus menyita waktu lima menit untuk kembali berciuman. Seolah benar-benar tanpa bosan untuk terus membagi rasa masing-masing.