"Tau ah, terserah lo mau ngapain. Gue nggak peduli."
Sampai Arka yang lelah bercampur kesal pun memutuskan berhenti. Berjongkok dengan menyandarkan punggung ke rak buku di belakangnya. Coba mengatur pernapasan.
"Kenapa bisa ada gosip tentang kalian?"
"...."
Hanya saja Nino yang berdiri menjulang di depannya tak terlalu peka untuk sedikit lebih lama menunggu.
"Ar, jawab aku!"
"Kemarin lo nuduh gue cemburu, sekarang nyatanya siapa yang nggak percaya sama hubungan kita?"
"Kemungkinan aku balik sama Melisa itu nggak ada, beda ceritanya sama kamu yang punya masa lalu sama pak Ardan."
"Mangnya masa lalu macam apa yang lo pikir, eh? Kisah cinta monyet yang romantis? Kadar kebahagian receh dimana hanya dengan dia yang nyamperin Arka kecil ke kelas, udah bikin nggak bisa tidur, kebawa seneng sampek mimpi? Atau berbagi snack yang berlebihannya sampai bikin senyum-senyum sendiri?"
Nino yang bungkam, melihat singkat berkas sendu di raut wajah Arka yang tengah mendongak menatapnya.