"Ahh-ahh... Isshh... Apaan sih, No!" Arka berusaha menepis ponsel yang ada di genggaman Nino, hanya saja dengan mudah pria itu mengalihkan intensnya. "Akhh!" Membuat Arka menjerit saat Nino menancapkan taring di lehernya.
"Dari pada kamu ngeliat bok8p orang lain, lebih baik kalo kita yang jadi pemeran kan, sayang?"
"No... Lo emang udah gila. Eunggh..."
"Bolehkah aku menyalahkan kedua saudara angkat mu yang secara tak langsung memberi ku ide cemerlang?"
Yang seketika membuat Arka terbelalak. Mendokumentasikan percintaan mereka? Manik matanya sontak mengedar ke setiap sudut ruangan, kamera pengintai masih mengawasi. Yang sontak membuat Arka menoleh pada Nino dengan pandangan menuduh.
"Jangan-jangan lo udah sadar cctv itu sejak awal? Ahhh..."
Sedikit merasa kalah karena Nino masih mampu menggodanya walau dengan posisi terikat. Hanya saja mengakhiri semua begitu saja juga bukan solusi terbaik. Arka malah menginginkannya lagi dan lagi.