"Yah, siku kamu luka, Ar." Arka di kerumuni oleh ketiga kawannya. Tak menggubris kekhawatiran mereka, malah pergerakan Nino yang terus di awasi.
"Ada masalah apaan lo sama kita-kita, eh?"
Nino yang mengurut pelipisnya yang berdenyut lantas mendorong mundur kawannya yang lancang menghardik Arka. "Lo bisa nggak, nggak main kasar sama orang?"
"Loh, lo yang apaan, No! Mata lo buta, tuh anak yang lebih dulu cari masalah sama kita."
"Nyerang bales sama orang yang lebih lemah, menurut lo pantes? Pengecut banget, lo."
Sementara Arka yang mendengar ucapan Nino seketika bersungut, jadi begitu anggapan pria itu terhadapnya? Cowok lemah?
"Eh-eh, Ar!"
Menyentak lepas ketiga kawannya yang coba memagari. Menggertakkan gigi penuh amarah, lantas malah sengaja menengahi kedua pria berseteru karenanya itu.
"Bangsat!" Mendorong pria gempal itu sebagai balasan. Tanpa segan mengangkat dagunya untuk menantang.
