Bugh
Membalikkan keadaan, menyusup ke bawah lengan Ardan, mengorbankan belakang tubuhnya yang masih terus di hantam. Meski di sisi bersamaan Ardan yang kecolongan, posisinya makin terkikis habis.
Bughh....
Kesadarannya terlalu lambat, tubuhnya lebih dulu terayun ke di atas ranjang. Bang Sat menunggangi di atasnya.
"Lepas!" Ardan yang meronta malah terus dihimpit, tubuhnya seakan nyaris tenggelam dalam ranjang karena bobot keduanya yang terus menekan.
Ekspresi wajah mereka bahkan menyeruakkan permusuhan, napas berat saling berbenturan. Keseluruhan menempel, bahkan jarak pandang tak kurang dari sejengkal.
"Juga pria bernama Ruben yang kalian sebutkan, siapa lagi dia? Apakah Kana milik ku itu berubah jalang sampai semua orang tertarik?"
"Rasanya saya tak perlu mengatakan apa pun. Cukup tau saja jika anda bukan orang tulus yang berdiri di belakang tuan saya."