Arka bolos sekolah, memilih untuk menemani mereka ke bandara. Sekali lagi dari waktu itu, hanya saja sekarang jauh lebih ringan. Arka sudah benar-benar merelakan. Bahkan senyumnya terulas begitu lebar, bergelayut di lengan Ruben dengan Dafa di sisi lain.
Merasakan pelukan erat Ruben untuk terakhir kalinya. "Jangan keseringan mikirin gue. Nggak jadi tanggung jawab gue kalo Dafa bikin drama kabur dari lo lagi, ya!"
Yang sontak membuat yang lain terbahak, meski Dafa yang di sindir nampak merona malu.
"Hahaa... Tenang, gue udah ngerasain karmanya, kok! Nggak niat nyari perkara lagi."
Yang kemudian berganti memeluk Dafa. "Lo juga, nggak usah terlalu khawatirin nasib percintaan gue. Tenang aja, di kondisi gue sekarang, gue udah ngerasa bahagia, kok!" Yang setelahnya berbisik pelan tepat di telinga Dafa. "Misi berhasil, Ruben sepenuhnya jadi milik lo, Daf."
"Berkat kamu, makasih udah ngerelain Ruben buat aku."