Nyatanya pria kaku suruhan Ruben itu terus membawanya berputar-putar sampai malam. Bukan tanpa tujuan, hanya saja masih sangat sulit untuk di ajak kerjasama. Pria itu kembali dengan pengaturan konyol yang malah di syaratkan pada pemilik toko yang mereka sambangi.
Sialan! Posisinya di sini Arka yang tengah mengemis minta pekerjaan, bukan minta orang asing untuk memperlakukannya terlalu istimewa dengan tanpa malu menodongkan tangan minta bayaran. Bisa di keroyok dia.
"Masih ada satu toko lagi-"
"Cukup!" Arka menghentikan langkahnya tepat beberapa langkah dari pintu minimarket. Memejamkan mata dengan luapan panas tertahan yang makin sulit untuk di kendalikan. "Lo boleh pergi, tinggalin gue sendiri!" Perintahnya dengan suara datar.
"Tidak, jalanan malam sangat rawan. Anda bisa saja bertemu dengan rampok, begal, atau pun pemabuk jalanan yang tak segan untuk menghabisi nyawa and-"