"Bangsat! Lo nggak mau tuker posisi, kan?"
"Sadar diri punya lo lebih gede, dan gue yang sampek bertekuk lutut buat menyelasar jemari gue di sana. Dari pucuk tumpulnya, meremas sampai bawah. Makin cepet saat sebuah cairan gue tetesin di sana."
"Pakek mulut."
"Lo mau gue kulum? Boleh aja."
"Sampek dalam, gue di izinin nyentuh lo sampek telak, kan?"
"Gimana kalo bibir gue sobek? Nggak bisa napas, atau malah lo yang bikin gue kesedak sampek mampus?"
"Hahaa.... Gue bakalan cepet, tapi bisa gue ulangi kan? Tiga, empat kali?"
"Dan lo yang nantinya keburu, lepas?"
"Sorry, gue nggak selemah itu sayang."
"Oke, anggep gue percaya."
"Lagi. Lagi, gue pengen denger kelanjutannya. Kalo-kalo lo tau, punya gue udah tegang dari tadi."