"Anjr! Sumpah, Mik. Kalo kapan-kapan gue punya duit, bakalan gue ganti celengan ayam lo yang gue colong ini."
Arka mendekap erat uang receh yang di tampungnya penuh ke dalam kantung kresek berukuran tanggung, meninggalkan bekas pecahan celengan yang mengotori lantai kamarnya. Dengan napasnya yang tersengal, duduk di dalam taksi yang akan membawanya ke alamat tujuan.
Sungguh, benar-benar tak mudah untuk melarikan diri di saat kondisinya yang akhir-akhir ini memang terkurung. Rumah yang tak terlalu besar terlebih dengan akses keluar masuk yang pastinya terpantau jelas oleh kedua orangtuanya. Bahkan Arka yang sampai menyusup, berjalan keluar dari arah balkon kamarnya dan turun lewat pelataran rumah tetangganya.
Brukkk