"Dah lah, lo emang udah ahlinya bikin gue sakit hati."
"Trus, lo bakalan nyerah buat gue, kan?"
"Tunggu bentaran, ya. Masih belum waktunya buat gantiin lo dengan orang lain di sini." Sanggah Arka sembari menunjuk dada kirinya.
... Jantung gue yang geterannya kuat sampai bertubi-tubi hantam tulang rusuk gue itu, pengaruhnya cuman karena lo. Lagian, hati gue masih betah nyimpen lo, sih!"
Sudah. Nino memang tak bisa berkata-kata untuk membalas ucapan Arka yang sangat berlebihan baginya itu.
Memutuskan beranjak dari tempatnya, melempar botol yang telah kosong itu ke dalam tong sampah.