Nevan?!
Nafas Gina yang sebelumnya memburu semakin memburu kala lelaki yang saat ini masih menempatkan telapak tangannya pada pipi memberitahukan siapa dirinya.
"N-ne ... van?" Gina berusaha melafalkan nama Nevan yang sangat pas di mulutnya.
Ternyata, lelaki yang berada di samping kanannya ini merupakan seorang lelaki yang Papanya bicarakan. Mengenai seseorang yang mencintainya hingga menemui sang Papa. Seorang lelaki yang akan membuatnya bahagia.
Benarkan laki-laki yang berada di samping kanannya ini benar-benar Nevan?
"Iya, gua Nevan."
Satu tahun penantiannya menunggu Gina sadar dari koma. Hingga semua itu terbalas pada hari ini ketika Gina dinyatakan sudah sadar oleh dokter. Namun, satu yang membuat hatinya seakan ditikam oleh benda tajam yang amat panjang.
Kenyataan bahwa Gina melupakannya dan hanya mengingat Gian dan Gino saja.