"Gina ... " balas Gino tak kalah lirih.
Anak berumur sepuluh tahun tersebut bukannya menghentikan tangisnya karena Gina yang sudah sadar, malah terdengar semakin keras. Air mata yang jatuh pada pipi Gino bahkan lebih banyak lagi daripada sebelumnya.
Gino seolah mengeluarkan seluruh kecemasannya melihat bagaimana Gina dengan keadaan seperti ini. Semuanya keluar dengan tangisan keras. Gino kecil bersyukur, teramat lega karena masih bisa melihat bagaimana manik hitam yang sama dengan dirinya itu terbuka.
Posisi Gina yang segarja dimiringkan ke kanan karena kondisi punggungnya yang terluka parah, membuat gadis itu dapat dengan jelas melihat bagaimana Gino menangis seraya terus menggenggam tangan sebelah kanannya.
Tangan yang tidak terdapat infus disana.