"Mama minta maaf, Gina. Mama bersalah sama kalian."
Kalimat itu, kalimat yang terakhir kali sang Mama katakan sebelum seorang pria membawa Mamanya pergi dari hadapan Gina sendiri tanpa sepatah kata apapun lagi yang terlontar.
Sudah dua hari terlewat setelah pertemuannya dengan sang Mama. Dan kini Gina menjadi seorang gadis yang pendiam. Bahkan nyaris tidak mengucapkan barang satu patah kata di depan siapapun yang mengajaknya berbicara.
"Gina." Sebuah panggilan membawa Gina kembali kepada kenyataan. Gadis yang sebelumnya tengah menatap ke arah luar jendela di sore hari ini, menoleh ke arah kedua kakak kembarnya yang sedang menyiapkan sesuatu.
"Kamu harus makan dulu sebelum check-up nanti malem, ya?" ucap Gino seraya duduk pada kursi tepat di samping ranjang rawat adik kembarnya. Sementara Gian sudah sedari tadi duduk di sisi lain ranjang berlewanan arah dengan Gino.
Gina sama sekali tidak menjawab, tatapannnya masih sama seperti awal ia sadar setelah operasi.