Hari demi hari berlalu. Sekarang kondisi mental Gina mengenai seberapa frustasinya gadis itu sudah lebih baik daripada sebelumnya. Pemikiran Gina sudah bisa menerima secara perlahan dan menerima kenyataan bahwa masa lalu yang buruk tidak mudah untuk diceritakan.
Terutama ketika dirinya sudah memaksa Gian dan Gino untuk membuka suara. Entah sudah berapa kali Gina menyakiti hati kakak kembarnya hanya demi keegoisannya sendiri. Itu mengapa, kali ini Gina lebih memilih untuk mengetahui secara perlahan.
Tidak apa jika masa lalunya tidak bisa diceritakan sekarang. Gina hanya bisa berharap amnesianya ini bukanlah amnesia permanen. Meski sekitar tujuh puluh persen dokter dapat mediagnosa bahwa amnesia Gina akan ada secara permanen.
Yang artinya, Gina akan melupakan semuanya.