Rigma tidak menyangka mendapat liburan selama 5 hari dari organisasi setelah mengalahkan 2 monster dimensi peringkat SS di Ibukota. Rigma bahkan diizinkan membawa asrea dan dini saat berlibur selama 5 hari.
"Kau membutuhkan pengawal saat liburan... karena kau adalah salah satu ketua tim di Organisasi Pandawa... jadi bawalah 2 anggota Tim Hastina bersamamu..."
Begitulah yang dikatakan oleh yuda saat memerintahkan rigma untuk beristirahat sejenak setelah melakukan 2 permintaan besar sekaligus. Yuda sangat memperhatikan kondisi anggota organisasinya, ia selalu memberikan jatah libur sesuai prestasi anggotanya. Rigma pun membawa asrea dan dini terbang ke pulau Sulawesi untuk menghabiskan liburan selama 5 hari.
"Whoa... jadi ini yang disebut Sulawesi Selatan..."
Asrea terlihat sangat senang mendapat liburan lagi setelah beberapa minggu melakukan aktivitas melelahkan di pesawat induk dan Ibukota.
"Umu... tempat ini masih sama seperti terakhir kali aku mengunjunginya 3 tahun yang lalu..."
"Oh jadi dini pernah ke sini sebelumnya...?"
"iya tuan... saya pernah ke sini untuk pelatihan seni beladiri dan sebagai pelatih anggota militer muda..."
"ah jadi begitu... aku sampai lupa, dulunya kamu itu anggota militer khusus ya..."
Saat menaiki taxi otomatis rigma menikmati pemandangan kota yang tertata dengan rapi. Sulawesi memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit dari pulau Jawa. Apalagi ditambah insiden monster dimensi peringkat SSS 7 tahun yang lalu membuat populasinya semakin berkurang. Namun Sulawesi berhasil bangkit kembali dengan membangkitkan tempat-tempat wisata andalan mereka.
"Ternyata jauh lebih bagus dari yang aku duga... aku sudah memesan tempat istirahat untuk hari ini..."
"ya...."
Saat sampai di hotel, asrea dan dini tidak menyangka rigma memesan dua kamar. Dimana asrea dan dini berada di satu kamar, sementara rigma berada di kamar yang terpisah.
"nona asrea..."
"ya dini..."
"apa anda merasa kesal seperti saya...?"
"sepertinya iya..."
Asrea dan dini berpikir mereka akan satu kamar bersama rigma agar bisa bersenang-senang saat malam hari. Tapi rigma sendiri tidak begitu peka tentang keinginan para gadis yang benar-benar tidak bisa ditebak.
"huaaa... akhirnya sendirian..."
'hooo bocah ini malah membuat dua wanita yang ikut liburan menganggur... benar-benar bocah bodoh...'
"berisik sekali kau syna... memangnya di kepala para gadis hanya ada hal-hal kotor seperti pikiranmu...?"
'bocah polos... kau kurang pengetahuan untuk memahami wanita... kalau kau seperti ini terus... para gadis yang mengikutimu akan berbuat nekat loh bocah...'
"haha... aku tidak akan percaya perkataanmu soal hal kotor seperti ini dengan mudah..."
'terserah kau saja bocah... aku sudah memperingatkanmu...'
Syna pun berhenti bicara setelah peringatannya diabaikan oleh rigma yang tidak percaya padanya. Padahal kenyataannya para gadis sibuk merencanakan sesuatu untuk bisa bermalam di kamar rigma.
"tuan rigma akan menyesal karena membuat kita berada di kamar yang terpisah..."
"ya... malam ini kita akan memerasnya hingga kering...!"
"hihihi..."
Kedua gadis yang berada di kamar yang bersebelahan dengan kamar rigma pun tertawa jahat. Saat rigma sudah tertidur, asrea dan dini pun bergerak mengendap-endap. Dini membentuk kunci di jarinya dan membuka pintu kamar rigma dengan mudah. Asrea juga membendung suara pintu dengan sihir hingga rigma yang masih tertidur tidak mendengar suara apapun.
Kedua gadis yang berhasil menyusup ke kamar rigma pun melepaskan pakaiannya hingga tak tersisa. Mereka pun naik ke atas kasur dan menggerakkan tangannya ke dalam celana pendek rigma. Tangan mereka meremas lembut benda menonjol yang ada di selangkangan rigma hingga membuatnya semakin membesar dan mengeras. Rigma yang merasakan kenikmatan dari selangkangannya pun terusik dan membuka kedua matanya.
"...!"
"selamat malam tuan..."
"tidurmu terlihat nyenyak rigma..."
"asrea...!? dini...!? kenapa kalian ada disini...?"
Kedua gadis itu tidak menjawab pertanyaan rigma dan hanya tersenyum sambil mendekatkan wajahnya pada rigma. Rigma merasakan buah terlarang miliknya di bagian selangkangan diremas dengan lembut oleh tangan asrea. Sementara senjata pusakanya digenggam lembut oleh tangan dini yang secara perlahan bergerak naik turun.
"malam ini akan menjadi hukuman untuk tuan..."
"benar... malam ini aku akan memastikan benda ini terkuras sampai kering..."
"ti... tidak... ahhhh...."
Malam damai rigma pun hilang dan berganti menjadi malam penuh gairah serta desahan. Mereka pun melakukan checkout pada siang hari untuk pergi ke area wisata di Sulawesi Selatan. Rigma terlihat sangat lesu dan lemas karena diperas habis-habisan oleh dua wanita semalaman.
"kering... uhhhh benar-benar kering tak tersisa..."
"hihihi... itu hukuman karena tidak menempatkan kami satu kamar denganmu..."
"maafkan aku... uuu... aku akan lebih hati-hati... lain kali..."
Mereka pun berangkat menuju lokasi wisata pertama, Taman Laut TakaBonerate. Sebuah lokasi wisata tepi pantai yang menyediakan pemandangan laut dengan penginapan khusus. Rigma menyewa penginapan khusus selama sehari untuk menikmati pemandangan laut yang dipenuhi ikan-ikan cantik. Asrea dan dini menggunakan bikini sambil menikmati pemandangan alam taman laut tersebut.
"lautnya begitu tenang ya..."
"iyaa..."
"ikannya juga banyak... sayang tidak boleh dipancing..."
"benar padahal rasanya pasti enak...
'heh...? kalian ingin memancing mereka...? para gadis ini ternyata predator yang cukup buas...'
Rigma tidak menyangka dua gadis yang bersamanya sangat ingin menyantap ikan-ikan yang ada di taman laut. Setelah puas bermain di taman laut dan menikmati matahari senja yang eksotis. Di hari kedua rigma pun bergegas ke lokasi kedua di Taman Nasional Bantimurung yang dikenal sebagai kerajaan kupu-kupu.
"wuah banyak sekali kupu-kupunya... warnanya juga cantik..."
"tuan... kenapa mereka semua menempel padaku...?"
'ah... ini pasti karena mereka mengira dini adalah kristal prasmanial... apalagi aroma kristal tersebut memang khas dan sama seperti aroma tubuh dini yang sekarang...'
"y-yah... mungkin mereka menyukaimu karena kau harum..."
Rigma berusaha berbohong sebisanya karena tidak mungkin baginya untuk berkata jujur. Dini hanya bisa tersipu malu dengan wajah memerah saat mendengar perkataan rigma. Mereka berkeliling taman hingga siang hari karena begitu banyak pesona alam di Taman Nasional Bantimurung. Sorenya rigma bersama asrea dan dini menghabiskan sisa waktunya di Pantai Losari untuk menikmati senja.
"ini liburan yang lumayan menyenangkan..."
"benar sekali rigma... liburan terakhir kita di gunung telah hancur karena retakan dimensi... apalagi pekerjaan sehari-hari yang penuh dengan darah..."
"nona asrea benar... liburan seperti ini bisa menenangkan jiwa dan pikiran...."
Hari terakhir liburan pun mereka habiskan di Pulau Kapoposang yang terkenal dengan karang dan biota lautnya. Mereka menyelam untuk menikmati pemandangan bawah lauh yang kaya akan terumbu karang.
'benar-benar indah... mereka terjaga dengan baik...'
Pemandangan bawah laut yang indah berhasil menjernihkan pikiran rigma dari segala kesibukan terkait pekerjaan sebagai etranger. Malam harinya rigma ditemani kehangatan dua bidadari yang melayaninya seperti seorang raja. Suara desahan erotis terdengar dari penginapan yang mereka sewa karena asrea tidak menahan suaranya sedikitpun. Hari keempat mereka pun pulang ke Purwakarta dengan wajah enggan karena belum puas menikmati liburan.
"ahhh sial... lain kali aku akan mengambil liburan yang lebih panjang..."
"setuju..."
"saya juga setuju tuan..."
Asrea dan dini pun menyetujui perkataan rigma sambil menaiki pesawat untuk pulang dan kembali melanjutkan pekerjaan sebagai etranger.
Bonus Chapter End~