"Apa hubungannya kemampuan yang ada di dalam diriku dengan batu ini?" tanya Anko yang meletakkan batu itu di tengah-tengah meja.
Lalu, wanita itu berkata, "Sudah jelas!"
"...?"
"Sudah jelas kamu yang harus mewujudkan kedamaian ini."
Mendengar apa yang wanita itu katakan, Anko yang merasa dirinya tidak bisa apa-apa itu merasa tidak yakin, dia juga bertanya sebenarnya bagaimana kemampuan trigger itu? Bagaimana cara menggunakan maupun mengaktifkannya?
Tapi, wanita itu pun beranjak dan mendekati Anko lalu mendekapnya, "Tentu saja, kita akan mewujudkannya."
Mau bagaimana lagi, mau tidak mau Anko harus melakukannya. Karena trigger yang ada di dalam tubuhnya itu adalah milik dari seseorang yang wanita ini cintai sebelumnya. Di dalam kasus Anko yang masih remaja dan hampir kehilangan nyawa sebelumnya, sosok malaikat maut yang sempat mengobrol bersamanya waktu itu adalah wujud lain dari trigger milik orang lain yang bisa menolongnya.