"Kau—"
Yuuto pun terkejut dengan adanya teknik pedang yang bagus seperti itu, Anko mengonversi elemennya menjadi semacam pelindung (shield) seperti itu.
Bagi Yuuto itu luar biasa, sampai-sampai dirinya terkejut namun, dia merasa ini curang karena Anko di sisi dia sudah menetapkan ketentuannya, dia juga yang melanggar batas ketentuannya sendiri.
"Anko, kau sadar apa yang telah kau lakukan?" Yuuto pun terdiam sejenak dan berkata dengan ekspresi datarnya.
Kita memang tidak akan pernah tahu kemampuan kita jika kita tak pernah berani tuk mencoba.
Tapi, apa yang kita coba ada batasnya apalagi memiliki ketentuan yang berlaku.
Melihat Yuuto yang tak mengeluarkan apa pun, Anko pun segera melepaskan pelindungnya dan memandang Yuuto dengan ekspresi cemas seperti biasa.
"Ada apa, Yuuto?" tanya Anko dengan cemas.
Dalam hati Yuuto berkata, "Gadis ini apa sudah paham dengan aturan yang ditetapkan?"
"Yuuto?" Gadis itu menyebutkan namanya lagi dengan masih memasang ekspresi cemas.