Akademi sihir yang ada di kota ini dapat di kenali dengan adanya bangunan seperti menara kincir angin milik Belanda. Sedangkan akademi medis, bangunannya pasti berwarna putih, karena mereka lewat gang-gang sempit untuk jalan pintasnya, mereka menjadi salah arah dan menuju ke depan bangunan ini.
"Ini kan ...." Mereka berdua memandanginya terlalu lama dan membeku di tengah-tengah bangunan itu, biarpun hanya Elf yang tahu tulisan yang terpampang di depan plakat bangunan itu, sudah jelas dari gaya bangunannya, itu adalah milik seorang konglomerat di kota ini.
"Elf, apakah kita salah mengunjungi tempat?" tanya Anko dengan khawatirnya, dan selama penjaga di tempat itu tidak berontak!! Tapi, di tengah-tengah suasana mereka yang masih menyimpan rasa terkejutnya, tiba-tiba sebuah kereta kuda nan cepat dengan kusir manusia mengenakan setelah jas layaknya seperti pelayan terhormat, datang tepat di depan bangunan itu.
"...."
"Itu, kan!!" Anko masih tidak bisa menghilangkan rasa terkejutnya.