"Hei Mafu, apakah mengizinkan Anko menuruti permintaan klien itu adalah hal yang bagus?"
"Kenapa malah bertanya padaku?" ucap Mafu yang sedikit keberatan untuk menjawabnya, "Sejak awal aku tidak setuju, Anko sendirilah yang bersedia, selama dia bersedia, aku hanya bisa menurutinya, itu saja ...." Dia pasrah dengan hal itu.
"Tidakkah ini menjadi hal yang meresahkan? Semakin jauh dia bertindak maka semakin jauh dengan tujuannya, dan semakin lama kita hidup di dunia ini dan kembali ...."
"Apa itu tidak apa-apa?"
"Apa itu tidak apa-apa? Terutama untuk dirimu yang ingin mengembalikan semua itu ...?" tanya Yae yang memastikannya dengan serius.
"...." Mafu diam saja, dia merasa tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
Sesungguhnya Yae tahu kalau lelaki imut yang ada di depannya ini adalah lelaki yang paling merasa terbebani.
"Tidak apa-apa, aku yakin kalau kita pasti akan kembali!" seru Mafu dengan serius.
Tak lama kemudian mereka berdua pulang.
