"Anko ... makanlah ...!" seru Mafu dengan serius.
Anko menggeleng dengan memasang ekspresi gelisahnya.
"Kenapa? Aku tidak akan membiarkanmu melangkah dengan perut kosong, setidaknya satu atau dua kali gigitan saja." Ucap Mafu sambil menyodorkan ikan yang telah dia bakar itu.
Anko masih menggeleng.
"...?" Sementara Mafu masih memandangnya keheranan.
Lalu, Anko menghela napas dan mengatakan alasannya, "Kalau aku makan ..., aku akan muntah juga nantinya, bagaimana?" tanyanya dengan gelisah dan dia tidak mau menghambat orang lain.
Setidaknya yang Anko lakukan adalah mencegah dirinya untuk terlihat buruk dan menjaganya agar tampak baik-baik saja.
Namun, mendengar hal itu juga Mafu tidak bisa membiarkan orang ini jauh lebih merasa sakit terlebih lagi bukankah tidak makan akan membuat rasa sakitnya jauh lebih parah?
****
Mau tidak mau dan supaya tidak membebani kelompoknya, akhirnya Anko memakannya juga meski dalam porsi sedikit.
