Dia pikir kematiannya sudah dekat.
Lalu, Anko meminta sesuatu pada ibunya ....
"Ibu ... tolong buang topeng itu ...." Ucapnya lirih sambil menunjuk ke arah topeng itu, "Kalau perlu bakar saja!" serunya. Dia tahu, itu bukanlah topeng sembarangan, yang jelas terisi oleh roh jahat di dalamnya.
Mendengar perkataan itu, awalnya ibunya Anko tidak menurutinya tapi, saat Anko menjelaskannya perlahan dan memintanya dengan sungguh-sungguh, sang ibu pun mulai khawatir juga. Walaupun Anko adalah putri yang tidak bisa diandalkan baginya, dia tetaplah anaknya. Wajar apabila seorang ibu memiliki rasa iba yang lebih besar pada putri kandungnya ini.
Dia segera membakarnya ....
Dia juga berdoa kepada mendiang kakek di depan sebuah kotak foto dengan dupa di sekitarnya, dan minta maaf telah membuang peninggalan berharganya demi perkataan anaknya ini. Selain itu, sang ibu juga tidak ingin dirinya ikut terseret dalam hal kematian.
"...."
Ceritanya sangat mengerikan.