Chereads / ARUNIKA / Chapter 2 - Bagian 2

Chapter 2 - Bagian 2

Tringgg tringgg  jam waker di kamar ika berbunyi waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB dini hari. Ika terbangun lalu ia berwudu dan melaksanakan salat tahajud sebagaimana biasanya.

Setelah selesai dengan tahajudnya ia langsung mengambil mushaf nya dan membaca lalu ia muraja'ah hafalan nya sambil menunggu azan subuh berkumandang.

Tak lama kemudian azan subuh berkumandang, ika segera memenuhi panggilan sang ilahi.

Setelah selesai solat ika langsung mengerjakan pekerjaan rumah, dimulai dari memasak sarapan, membersihkan rumah,mengepel lantai, sampai mencuci baju.

Itu semua di lakukan sebelum berangkat ke sekolah. Emang paman dan bibinya tidak menggunakan ART mereka melimpahkan semua pekerjaan rumah kepada ika ,sejak ika smp ia harus membersihkan rumah pamannya yg lumayn besar. Kalau tidak di kerjakan maka ia tidak akan mendaptkan jatah makan yang hanya dua kali sehari. Kadang jika ika tidak mendapatkan jatah  makan maka ia akan berpuasa.

"paman, bibi sarapan sudah siap" ucap ika sambil mengetuk pintu kamar paman dan bibi nya. Setelah memanggil paman dan bibi nya ika langsung menuju ke kamar untuk siap siap ke sekolah.

Ia menuju kamarnya di lantai satu, tepatnya di kamar ART  pas di sebelah dapur. Ia mandi lalu memakai seragam dan kemudian memaki jilbab nya yg terulur sampai ke bawah pinggang. Ia membaca buku pelajarannya sembari menunggu samg paman selesai sarapan karena ia tidak di izinkan makan ketika sang pmn masi makan, maka ia harus menunggu sampai sang pan selesai sarapan.

"akhirnya sarapan juga, alhdulillah nasi gorenganya masih ada" imbuh ika sambil menyendokkan nasi goreng ke dalam mulut nya.

Setelah selesai sarapan ia menjemur pakaian yg sempat di cucinya tadi pagi lalu bergegas ke sekolah.

"ikaa" suara melengking itu bersal dari seorang gadis yang memproklamsikan dirinya sebagai sahabat ika yaitu Amel.

"ihh,,,Amel ika belum mau budeg kali"protes ika mendengar suara cempreng Amel.

Kringgg,,,kringgg,,kringgg

Belbpertanda masuk jam pertama pun berbunyi. Semua siwa/i MAN 2 MODEL baris  di depan kelas lalu masuk satu persatu sambil menyium tangan sang guru.

__________🌺🌺🌺🌺🌺____________

Sementara di lain tempat

Sorang pria paruh baya sekitaran umur lima puluh tahunan sedang duduk di dalam kamar sambil memegang sebuah foto jadul yang terpampang wajah tiga orang anak laki laki aekitaran umur enam sampai aembilan tahun.

"mas sampeyan nangdi to mas, tak golek nang kene kok yo rak enengl" kata pria itu sambil memandang sendu foto jadul tersebut.

"abi udah ada titik terang bi tentang keberadaan pakde" tanya seorang pemuda berusia 26 tangun tersebut.

"belum fa , abi gak tenang sama wasiat mbah mu le, lagian abi udah gak pernah jumpa sama pakde mu semenjak kecil" jawab Imron.

Ya namanya imron seorang pimpinam pondok pesantren di Solo.

Lalu mereka menghela nafas lelah.