"Jangan beromong kosong. Aku tidak suka sebuah omong kosong. Jangan juga menyombongkan diri di hadapanku, karena sesungguhnya aku tidak butuh apapun. Aku punya uang, aku punya rumah, punya apartemen, dan punya mobil. Jangan menghinaku dengan itu semua, Evelyn. Aku hanya ingin kau hancur, aku hanya ingin kau tersiksa."
"Sebenarnya kau siapa? Aku masih belum tau ini semua ada apa. Aku sama sekali tidak tau mengapa kau seperti ini dan menginginkan aku hancur. Siapa kau sebenarnya?"
"Kau mau tau aku ini siapa? Baiklah, namun jangan sampai kaget. Akan ku beritahu. Aku Emily, aku istri sah dari Robert kekasihmu. Suamiku telah menduakanku dan berselingkuh denganmu, padahal aku sedang hamil tua."
Tubuh Evelyn terhuyung ke belakang mendengar perkataan Emily. Bagaikan ditusuk ribuan sembilu, pertahanan Evelyn roboh. Kakinya terasa lemas, tak mampu menopang tubuhnya lagi, tetesan air mata terjatuh ke pipinya. Pertanda hatinya tengah patah. Tak dapat diobati lagi.